Bolafansclub.com – Setelah musim 2018/19 yang begitu mengecewakan untuk standar Real Madrid, Zinedine Zidane didatangkan kembali sebagai pelatih kepala menjelang akhir musim tersebut. Dia diminta memulai proyek besar dalam menuntun klub memasuki era baru.
Mengutip Marca, Zidane menyebutnya sebagai revolusi, ‘Revolusi Prancis’ ala Zidane, ketika dia kembali melatih Maret 2019 lalu. Tentu, riwayat positif Zidane sudah cukup berbicara.
“Kami akan mengubah banyak hal,” kata Zidane. Namun, sekarang, setelah bursa transfer resmi ditutup, perubahan itu ternyata belum selesai sepenuhnya.
Amunisi Baru
Los Blancos memulai musim panas ini dengan menuntaskan lima pembelian mayor dengan cepat. Ada Eden Hazard, Rodrygo Goes, Luka Jovic, Eder Militao dan Ferland Mendy. Juga ada Takefusa Kubo yang kemudian dipinjamkan ke Real Mallorca.
Zidane berharap bisa mendapatkan Paul Pogba, tapi itu tak pernah terwujud karena Manchester United menolak menjual. Aplhonse Areola lalu didatangkan di deadline day sebagai ganti kepergian Keylor Navas ke PSG.
Ketika peluang mendapatkan Pogba semakin tipis, kesempatan membeli Neymar mulai naik ke permukaan. Biar begitu, tampaknya Madrid tidak benar-benar berusaha mengejar Neymar, yang berarti bursa transfer mereka berakhir lebih cepat.
Revolusi Tersendat
Secara keseluruhan, Real Madrid menuntaskan 19 kesepakatan – termasuk pembelian, penjualan, dan peminjaman – dan menghabiskan sekitar 303 juta euro.
Mereka mencapai target untuk mengisi ruang yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo dengan membeli Eden Hazard, tapi apakah Madrid benar-benar berubah?
Cedera Hazard jadi masalah. Starting line-up yang diturunkan Zidane ketika Madrid menghadapi Celta Vigo di pekan pertama La Liga 2019/20 sudah menjelaskannya: tidak ada wajah baru dan tidak ada pembelian yang benar-benar memberikan dampak positif.
Gareth Bale masih ada. Juga Marcelo, Toni Kroos, dan Isco. James Rodriguez juga pulang setelah dua tahun mengembara.
Setiap tanda tersebut mengindikasikan bahwa revolusi Madrid masih tersendat.