Radja Nainggolan Berharap Dapat Kesempatan Kedua di Inter Milan

bolafansclub.comRadja Nainggolan saat ini sedang menjalani masa peminjaman di Cagliari. Namun, ia berharap mendapat kesempatan kedua bermain untuk Inter Milan.

Nainggolan bergabung dengan Inter pada bursa transfer musim panas 2018. Ia didatangkan dari sesama klub Serie A AS Roma.

Namun, gelandang asal Belgia itu menjadi salah satu pemain yang tidak diinginkan Antonio Conte di skuat Nerazzurri pada musim 2019-2020.

Imbasnya, gelandang berusia 31 tahun itu dipinjamkan ke Cagliari sejak awal Agustus 2019. Ia sudah tampil dalam 21 penampilan di Serie A dengan mencetak lima gol dan lima assist.

Berharap Kesempatan Kedua

Nainggolan masih terikat kontrak dengan Inter sampai akhir musim 2021/2022. Ia pun berharap diberi kesempatan kedua di Inter setelah kembali dari masa peminjaman.

“Saya memang masih berharap diberi kesempatan lagi, tetapi itu tidak terjadi. Itu keputusan yang harus saya terima. Saya memiliki dua tahun lagi pada kontrak saya dengan Inter, kita akan melihat apa yang terjadi, karena banyak yang telah berubah di klub,” kata Nainggolan dalam live Instagram bareng petenis Fabio Fognini.

“Saya masih percaya bahwa saya bisa memberikan pendapat saya di Inter. Saya tidak pernah memiliki masalah di ruang ganti, terlepas dari apa yang dilaporkan.”

Cukup Puas di Inter

Nainggolan mengaku cukup puas dengan apa yang dia lakukan di musim pertamanya bersama Inter. Namun, ia mengakui masih belum dalam kondisi terbaiknya dengan Nerazzurri.

“Saya pergi ke Inter dengan pelatih yang benar-benar menginginkan saya di sana. Saya datang dengan sangat antusias, kemudian saya cedera dan memiliki beberapa masalah,” lanjutnya.

“Melihat statistik, saya bisa puas, bahkan jika saya bisa berbuat lebih baik. Itu bukan yang terbaik dari Nainggolan di Inter.”

Alasan Pindah

Nainggolan bermain bersama Roma selama tiga setengah musim sebelum pindah ke Inter. Ia pun membeberkan apa yang menyebabkan sang meninggalkan Roma untuk bergabung dengan Inter di musim panas 2018.

“Saya meninggalkan hati saya di Roma, karena itu adalah pengalaman yang unik. Sayangnya, saya membiarkan kebanggaan menguasai saya dan itu membuat saya berganti klub,” tandasnya.