Pemain Asing Liga 1 dan Imbas SK Baru PSSI soal Gaji

Bolafansclub.com – Saat kompetisi Liga 1 lanjut lagi, PSSI menerbitkan aturan baru soal gaji pemain. Bukan tak mungkin ini berimbas ke partisipasi pemain asing.

Pembatasan gaji itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) PSSI terbaru bernomor SKEP/69/XI/2020 yang diterbitkan pada hari Senin (16/11/2020). Aturan ini sebenarnya bukan hal baru karena pembatasan yang sama sudah diberlakukan PSSI sejak akhir Juni lalu.

Dengan kondisi itu, sudah banyak pemain asing cabut dari Indonesia karena dugaan tak puas dengan nilai gaji. Gelombang cabutnya pemain asing dimulai dari Petteri Pennanen (Tira Persikabo) dan yang terkini Eldar Hasanovic (Persita Tangerang).

Kondisi kompetisi di Indonesia sendiri belum bisa lanjut lagi. Pembatasan gaji bukan tak mungkin bikin pemain asing makin enggan lanjut di Liga 1 musim ini.

PSSI membela diri bahwa aturan pembatasan gaji demi kebaikan klub dan pemain itu sendiri. Sudah diketahui bersama klub-klub  Liga 1 mengalami kesulitan ekonomi karena macetnya pencairan dana sponsor dan subsidi dari PT Liga Indonesia Baru (LIB).

“Kami membuat aturan sudah melalui tahap komunikasi, teman-teman klub sudah mengerti. Kami berkomunikasi dengan asosiasi pemain (APPI) dan asosiasi pelatih (APSSI),” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan kepada wartawan.

Masih mengutip SK terbaru, pemain juga cuma berhak menerima gaji maksimal 25 persen selama vakumnya kompetisi. Tepatnya selama Oktober-Desember setelah Liga 1 gagal kick off pada Oktober dan November.

Di satu sisi, kontrak pemain hingga pelatih Indonesia kebanyakan akan berakhir pada pengujung 2020. Hal itu karena mayoritas klub Indonesia cuma memberikan kontrak jangka pendek berdurasi satu tahun.

Pemain asing jadi pihak yang paling berpotensi tak akan memperpanjang kontraknya untuk bermain di lanjutan Liga 1 yang direncanakan kick off awal Februari 2021. Terkait hal itu, PSSI menyerahkan kepada klub untuk menjalani negosiasi ulang dengan para pemainnya.

“Kalau perpanjangan kontrak silakan tanyakan ke klub, karena mereka punya manajemen masing-masing. Kami hanya mengatur secara umum saja,” tutur Iwan Bule, sapaan Iriawan.

“Keputusan itu hasil komunikasi dengan klub, APPI, APSSI. Negosiasi perpanjangan kontrak ya itu urusan klub,” ucapnya mengakhiri.