Bolafansclub.com – Neymar tegas ingin meninggalkan Paris Saint-Germain. Demikian laporan sejumlah media top Eropa, yang membuat rumor transfer bintang Brasil itu kian panas.
Neymar dan PSG memasuki musim panas tahun ini dengan hubungan yang memburuk. Pada dasarnya permasalahan bersumber pada isu masa depan pemain termahal di dunia tersebut.
Didatangkan dari Barcelona pada awal musim 2017/2018, Neymar kabarnya belakangan tak puas dengan level persaingan di Prancis. Dominasi PSG di liga ikut memengaruhi performa mereka di Liga Champions, yang sejauh ini tak istimewa.
PSG mentok di babak 16 besar pada tiga musim terakhir.PSG sendiri diyakini gemas dengan tindak-tanduk Neymar, yang lebih mirip bintang pop ketimbang pemain sepakbola. Presiden PSG Nasser Al Khelaifi sempat menyindir dengan menyatakan tak mau ada pemain yang berlagak superstar.
Nah, puncaknya pada musim panas ini Neymar kencang disebut-sebut akan kembali ke Barcelona. PSG yang awalnya menegaskan takkan melepas sang pemain, kemudian dilaporkan melunak dan hanya menginginkan modal mereka sebesar 222 juta euro waktu merekrut Neymar kembali.
Bola panas rumor masa depan Neymar bergulir semakin kencang, saat si pemain mangkir dari latihan pramusim. Ayah Neymar yang juga bertindak sebagai agennya menyebut bahwa mereka sudah menginformasikan perihal keterlambatan bergabung dengan tim karena urusan tertentu, tapi klub tak sepakat.
Pesepakbola 27 tahun itu baru hadir sepekan dari jadwal yang ditentukan dan PSG memastikan ada denda yang harus dibayarkan. Kedua pihak kemudian bertemu di kantor klub untuk mencoba menjernihkan suasana.
Media-media top Eropa seperti Le Parisien, Sky Sports, dan ASmelaporkan bahwa dalam pertemuan itu, Neymar menegaskan kepada Direktur PSG Leonardo Araujo bahwa ia ingin pergi. Ia tak menyebut bakal menuju Barcelona, tapi menekankan kalau tak mau bermain di bawah arahan Thomas Tuchel.
Leonardo merespons dengan menyatakan bahwa Neymar punya komitmen dengan klub, karena kontraknya berlaku sampai 2022 mendatang. Sementara kubu Neymar masih tak percaya klub menjatuhkan denda dan menuding mereka hanya ingin menciptakan konflik.