Bolafansclub.com – Barcelona melakukan modifikasi latihan selama masa karantina di tengah mewabahnya virus corona. Ini sebagaimana disampaikan pelatih kebugaran klub.
Karantina pemain mulai diberlakukan seluruh klub di Eropa demi mencegah penyebaran virus corona yang semakin mengkhawatirkan ini. Akibatnya, pola latihan pun berubah yang membuat klub terpaksa memodifikasi latihan yang biasa mereka lakukan.
Ini merupakan tantangan besar buat staf teknis, pelatih, dan ahli gizi. Tidak hanya mengubah pola latihan, tetapi tujuannya juga untuk menginduksi beban latihan yang mirip dengan periode normal sehingga ketika kompetisi kembali dilanjutkan, para pemain dapat menghadapinya dalam kondisi optimal.
“Meskipun itu sebagai komunitas kami tidak menyadari dampak dan langkah-langkah yang harus diadopsi, kami mencoba mengantisipasi mereka dan mengembangkan jadwal untuk setiap pemain yang mencoba mensimulasikan beban kerja dari minggu reguler. Dinamika beban sangat mirip dengan siklus mikro reguler kami,” kata Antonio Gómez selaku pelatih kekuatan dan pengondisian tim utama FC Barcelona dikutip dari laman resmi klub, Jumat (27/3/2020).
Pelatih dan pelatih fisik melakukan komunikasi setiap hari dengan setiap pemain di tingkat individu dan mereka mengikuti jadwal yang menggabungkan latihan kekuatan dan pelatihan daya tahan yang sesuai dengan memanfaatkan alat yang tersedia, seperti treadmill dll. Andres Martin selaku pelatih dan Doktor Ilmu Pengetahuan dalam Aktivitas Fisik dan Olahraga, mengatakan para pemain memiliki tujuan melakukan pekerjaan interval di mana mereka mencapai kecepatan dan detak jantung yang dapat mensimulasikan kompetisi.
“Pemain tidak diizinkan keluar. Oleh karena itu, tidak mungkin untuk menganalisis data GPS, jadi, setelah setiap sesi pelatihan mereka mengirimi kami RPE (tingkat aktivitas yang dirasakan), jarak dan kecepatan lari untuk menganalisis beban kerja dan dengan demikian dapat melakukan modifikasi berdasarkan data tersebut,” beber Martin.
Lebih jauh, Martin menambahkan pengerahan tenaga yang dirasakan dalam sesi-sesi ini harus dianggap sebagai fakta yang relevan. “Para pemain melaporkan nilai yang sedikit lebih tinggi (7-8 dibandingkan dengan rata-rata 5,5), yang mungkin terkait dengan tekanan termal, karena sesi dilakukan di dalam ruangan dan tubuh tidak dapat membuang panas dengan efisiensi yang sama seperti di luar ruangan. Dengan tekanan mekanik yang dihasilkan oleh latihan yang tidak biasa dilakukan pemain. Juga, dengan beban emosional karena tidak bisa meninggalkan rumah dan bertahan lama, dengan tidak adanya rangsangan dari rangsangan itu,”pungkas Martín.
Aspek lain yang relevan adalah bahwa selama periode ini, konsumsi energi pemain akan berkurang. Itu sebabnya, berat badan juga dipantau untuk mencegah peningkatan persentase lemak. Situasi luar biasa ini menuntut tindakan luar biasa yang menyediakan kemampuan pelatih, pelatih fisik, dan ahli gizi untuk menemukan formula baru yang memungkinkan menjaga kebugaran dan motivasi para pemain dalam situai yang sulit ini.