Mesut Ozil dan Dua Pemain Arsenal Tolak Pemotongan Gaji

bolafansclub.comArsenal sudah mengumumkan bahwa kebijakan pemotongan gaji pemain sebesar 12,5 persen telah diberlakukan. Kendati tidak semua dari mereka yang serta merta menerima kebijakan tersebut.

Pemotongan gaji ini dilakukan sebagai imbas dari wabah virus Corona yang tidak hanya melanda Inggris, namun juga banyak negara lain di seluruh dunia. Aktivitas olahraga jadi harus ditunda karena virus tersebut.

Semua kompetisi mengalami penundaan, tidak terkecuali Premier League dan pentas papan atas lainnya. Hal ini membuat klub tidak bisa bertanding dan tanpa adanya pertandingan, pemasukan klub pun jadi berkurang.

Itulah sebabnya langkah pemangkasan gaji harus dilakukan. Toh, para pemain juga tidak bekerja. Selain itu, klub juga harus memperhatikan kesejahteraan para karyawannya yang tidak digaji sebesar pemainnya.

Ozil Tolak Pemangkasan Gaji

Sejumlah klub besar telah melakukan langkah tersebut. Pertama dimulai oleh raksasa Italia, Juventus, yang diikuti oleh tim Spanyol seperti Real Madrid dan juga Barcelona.

Klub Premier League sendiri belum ada yang mencapai kesepakatan dengan para pemainnya sebelum Arsenal. Ya, the Gunners berhasil meyakinkan pemain untuk memangkas gajinya sebesar 12,5 persen sampai bulan Maret tahun depan.

Sayang tidak semua pemain sepakat dengan kebijakan itu. Seperti yang dinukil dari the Mirror, Mesut Ozil serta dua pemain Arsenal lainnya menolak pemangkasan gaji.

Diketahui bahwa Ozil ingin melihat terlebih dahulu dampak yang bisa ditimbulkan oleh pandemi virus Corona terhadap finansial klub. Ia juga meminta semua pihak untuk menerima keputusannya.

Janji-janji Arsenal

Hal ini jelas menjadi pukulan yang lumayan telak bagi Arsenal. Pasalnya Ozil diketahui sebagai pemain dengan bayaran termahal di Emirates Stadium. Sebagaimana yang diketahui, ia dibayar 350 ribu pounds per pekan.

Padahal Arsenal juga berjanji akan mengembalikan uang hasil pemangkasan tersebut, plus bonus sebesar 100 ribu pounds. Asal dengan satu syarat, Arsenal bisa lolos ke Liga Champions musim depan.

Diskusi antara Arsenal dengan para pemainnya sendiri berlangsung cukup intens. Perbincangan tersebut sampai memakan waktu 10 hari dan pada mulanya, pemain sempat menolak kebijakan tersebut.