Tidak selamanya semakin banyak mengeluarkan uang, akan berbarengan dengan prestasi yang bisa diraih. Hal tersebut dibuktikan oleh beberapa klub raksasa royal yang mana mereka tidak pernah pelit untuk pengeluaran sejumlah dana. Lalu pertimbangan apa yang melandasi mereka melakukan hal tersebut? Simak ulasannya di bawah ini.
Klub raksasa royal tidak pelit keluar dana
1. Daftar klub yang kerap hamburkan uang
Klub besar royal yang dimaksud tentu ialah Barcelona, Man City, Liverpool, Inter Milan, Madrid, MU, Juventus, dan lain-lain. Banyak orang menganggap semakin royal klub tersebut mengeluarkan uang, maka gelar juara semakin dekat. Tetapi pada kenyataannya tidak selalu terjadi seperti itu.
Bahkan tidak ada kaitannya gelar juara dengan modal yang dikeluarkan manajemen klub. Apalagi jika pengeluaran tersebut disebabkan oleh kesalahan prediksi pada saat melakukan transfer pemain di bursa. Selain itu perhatikan juga bahwa masih banyak klub dengan modal kecil berhasil melesat dengan prestasi gemilang.
2. Lapangan hijau tak lain adalah bisnis
Seorang peneliti dengan nama Rambe Swiss sempat melakukan penelitian selama 10tahun tentang korelasi anggaran dengan prestasi akhir. Pada laman Give Me Sport menyebutkan bahwa hasil penelitian tersebut menyebutkan tidak ada korelasi signifikan dari anggaran dengan hasil pertandingan.
3. MU kehabisan dana
Apabila mengacu pada sisi bisnis, seharusnya pemilik klub tidak banyak mengeluarkan uang. Hal tersebut tentu saja akan membuat keuntungan yang didapat akan lebih tipis.
Maka para pemilik klub seperti MU, Real Madrid, Bayern Munchen, dan lain-lain telah belajar banyak dari hal ini. Sehingga kini mereka enggan mengeluarkan dana dari kantong pribadi untuk berinvestasi pada klubnya.
4. AC Milan dan Inter Milan seolah bersaing jadi royal
Pemilik klub-klub yang telah disebutkan di atas memang sudah malas untuk menggelontorkan uang dari kantong pribadi. Namun lain halnya dengan AC Milan dan Inter Milan. Mereka masih menjadi klub raksasa royal yang mana pemiliknya masih bersedia berinvestasi dari uang pribadi.
5. Para presiden klub yang masih harus gelontorkan dana
Melihat dana yang dikeluarkan duo Milan tersebut, maka adalah hal biasa jika mereka berhasil bertengger di peringkat atas. Namun untuk klub yang tengah berhemat seperti MC, Chelsea, dan kawan-kawannya, sungguh memukau karena mereka berhasil masuk lima besar.
Namun memang ada beberapa presiden klub yang masih menggelontorkan sejumlah uang dalam 10tahun terakhir. Hanya saja mereka tidak mendapatkan performa klub yang memuaskan. Sebut saja Arsenal, Wolves, hingga Liverpool yang hanya masuk 10 besar.
6. UEFA menggaungkan aturan baru
Demi menjaga ketertiban dan menyehatkan keuangan tim-tim sepakbola Eropa, UEFA memberikan sejumlah peraturan baru. Salah satunya ialah anggaran pengeluaran klub tidak diperkenankan melebihi 70 persen dari income yang mereka terima.
Financial Fair Play-lah yang menjadi tokoh utama di balik diberlakukannya aturan tersebut. Di mana setiap klub wajib menaatinya sebagai salah satu syarat bisa mengikuti ajang musim 2022/2023 ini.
“Aturan tersebut kami buat untuk dapat menyehatkan keuangan sepak bola Eropa. Apalagi pasca pandemi seperti saat ini di mana kita sama-sama harus bangkit dari krisis. UEFA sudah menunjuk sejumlah tata aturan mengenai distribusi anggaran untuk klub-klub tersebut,” terang Alexander Ceferin.
Dirinya yang saat ini menjabat sebagai presiden UEFA tentu ingin membuat kondisi keuangan yang sehat untuk klub-klub di Eropa. Maka dengan begitu klub raksasa royal pun bisa melakukan pertimbangan matang sesuai acuan aturan tersebut.