Karier Ismed Sofyan Bersama Persija

Bolafansclub.com – Ismed Sofyan menolak tua. Usianya boleh memasuki kepala empat. Namun, gairah bermain sepak bolanya tetap tinggi. Bek asal Langsa, Aceh, tersebut belum ingin pensiun dari lapangan hijau.

Saat rekan sejawatnya di Persija Jakarta, Bambang Pamungkas, gantung sepatu pada akhir musim lalu, Ismed Sofyan tidak tergugah mengikuti jejak sahabatnya itu. Alasannya, ia dan Bepe, panggilan Bambang, tidak boleh angkat kaki berbarengan dari tim ibu kota.

“Kepikiran pensiun pasti, tapi memang satu-satu dulu. Jangan berbarengan saya dengan Bepe langsung,” kata Ismed medio Desember 2019.

Untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan Persija pada 2002 silam, Ismed kehilangan posisi utama. Kedatangan mantan bek Timnas Italia dan Juventus, Marco Motta, menjadi penyebabnya.

Pada Februari 2020, Persija mengirimkan Ismed Sofyan ke Alaves, Spanyol, untuk berguru ilmu kepelatihan. Pemain berusia 40 tahun ini telah diproyeksikan sebagai pelatih masa depan Macan Kemayoran.

Setelah kembali dari Spanyol, pelatih Sergio Farias tidak kunjung memasukkan nama Ismed Sofyan dalam daftar susunan pemain pada dua pertandingan awal Persija Jakarta di Shopee Liga 1 2020. Mantan pemain Persijatim Jakarta Timur ini kalah bersaing dengan Motta dan Alfath Faathier.

Tempatnya direbut oleh Motta, Ismed malah tidak cemas. Buatnya, sudah saatnya ada regenerasi di pos bek sayap kanan Persija.

“Dengan adanya Motta dal Alfath, bagus karena semakin banyak pemain berkualitas, artinya saya tidak lagi kelelahan. Selama ini, sudah belasan tahun masa saya terus, sih. Ada saatnya kalau memang di posisi itu sudah ada penggantinya, saya sebagai back-up saja,” kata Ismed, 18 Maret 2020.

Jumlah penampilan Ismed bersama Persija terus menurun pada setiap musimnya, terutama jika melihat di era Liga 1 yang dimulai pada 2017. Masing-masing 27 penampilan pada 2017, 25 laga pada 2018, dan 17 pertandingan pada musim lalu.

Ismed Sofyan sudah lebih akrab dengan bangku cadangan Persija pada musim lalu karena sejumlah alasan. Ismed dinilai tidak bisa lagi mengimbangi para pemain sayap tim lawan. Oleh sebab itu, pelatih Persija di Liga 1 2019 kerap memplot Novri Setiawan sebagai bek sayap kanan.

Senja kala karier Ismed di Persija juga dihantam kabar kurang sedap. Permasalahan rumah tangga kembali muncul seiring laporan yang dilakukan oleh mantan istrinya kepada pihak kepolisian.

Tiap kali ditanya kapan mau pensiun, Ismed Sofyan tidak pernah memberikan jawaban pasti. Ia hanya menerka-nerka.

Ismed sempat diangkat sebagai asisten pelatih Persija pada pertengahan musim lalu setelah manajemen memecat Julio Banuelos. Namun, durasi kerjanya tidak lama lantaran kedatangan Edson Tavares.

Saat ini, Ismed mengaku kontraknya bersama Persija baru akan habis pada musim depan. “Sudah ada kontrak dengan Persija hingga 2021,” imbuh Ismed.

Kesetiaan Ismed Sofyan kepada Persija tak ternilai harganya. Pada 2013, Sriwijaya FC merayunya untuk bergabung. Ketika itu, Macan Kemayoran dilanda krisis finansial. Ismed sempat tergiur. Namun, kecintaannya terhadap Persija dan The Jamania membuatnya urung pindah.

“Saya mendapatkan tawaran untuk pindah ke Sriwijaya FC pada 2013. Saat itu, saya dengan Ramdani Lestaluhu sudah berpamitan dengan The Jakmania. Bahkan, kami sudah memesan tiket pesawat ke Palembang. Saya sempat dilema karena nominal yang diberikan Sriwijaya FC lumayan besar dan di Persija saya harus bertahan apa adanya,” jelas Ismed, Oktober 2017.

“Keluarga saya berkata supaya saya bertahan di Persija walaupun sedang susah. Saya juga cinta dengan klub ini dan saya memilih bertahan di Persija,” kata Ismed.

Ismed adalah pemain terlama di skuat Persija saat ini. Selama 18 tahun ia tak pernah berganti kostum. Dalam kurun waktu tersebut, satu gelar Liga Indonesia musim 2018 dipersembahkannya untuk tim kebanggaan The Jakmania ini.

Direktur Utama Persija periode 2017-2019, Gede Widiade pernah meminta Ismed Sofyan untuk mengambil lisensi kepelatihan karena usianya sebagai pesepak bola tak lagi panjang. Ismed mendengar usul tersebut dan menuntaskannya pada akhir tahun lalu.

“Saya meminta Ismed untuk mengamil lisensi kepelatihan B AFC,” imbuh Gede pada November 2017.

Kini, Ismed tinggal menunggu waktu untuk banting setir menjadi pelatih. Namun, ia masih membutuhkan dua tahapan untuk menggenggam lisensi kepelatihan AFC Pro sebagai syarat menukangi klub di Shopee Liga 1.

“Ini momentum yang sangat bagus untuk saya dan Persija. Untuk saya juga sangat penting sebagai pembelajaran bagaimana melatih pemain. Ini kesempatan yang baik untuk saya, bekal saya di masa depan,” ucap Ismed, Januari 2020.