Joan Mir MotoGP seakan kehilangan eksistensinya pada musim ini. Dalam 12 balapan ia sering tak menuntaskan balapan dengan berbagai alasan. Padahal, ia terkenal sebagai pembalap yang memiliki konsistensi yang cukup tinggi. Buktinya, lihat saja pada penampilannya pada musim 2020 lalu. Hanya sekali menang pembalap Suzuki Ecstar tersebut bisa merebut gelar Juara Dunia MotoGP.
Joan Mir MotoGP Terkenal akan Konsistensinya
Saat mendapatkan gelar Juara Dunia 2020, bukan berarti ia selalu mendapatkan poin. Faktanya sebelum merayakan gelarnya tersebut di Valencia, Mir sempat terjatuh dua kali yaitu di Spanyol dan Republik Ceko. Namun mayoritas balapan ia sering finis di posisi lima besar.
Pada musim 2021, konsistensi Mir pun layak dipuji walaupun tidak pernah menang namun ia sering finish mendulang poin. Dari 18 seri balapan, rider Suzuki ini hanya 2 kali did not finish atau DNF yaitu pada seri Prancis dan Emilia-Romagna.
Sudah 5 Kali DNF Musim ini
Performa Joan Mir MotoGP berubah cukup drastis pada musim 2022 ini, konsistensinya di musim lalu seolah menguap. Dari 12 seri balapan yang diikuti, Mir sudah DNF sebanyak 5 kali. Parahnya hal tersebut terjadi pada 8 balapan terakhir yang dikompetisikan. Ada satu alasan penting mengapa Mir berubah inkonsisten, yaitu karena pabrikan Suzuki sendiri.
Mulanya pada bulan Mei 2022 yang menjadi masa suram untuk segenap tim Suzuki Ecstar. Selesai melakoni tes tengah musim di Sirkuit Jarez, melejit rumor jika pabrikan Hamamatsu akan hengkang dari ajang Grand Prix mulai musim depan. Kabar resmi keputusan tersebut pun baru menyebar ketika penyelenggaraan MotoGP Prancis. Bermula di kala itu performa balap Joan Mir kian menurun.
Di Prancis ia terjatuh kemudian disusul kecelakan di Italia, Jerman, dan yang terakhir yaitu di Inggris. Semuanya terjadi karena ulah kombinasi kesalahan strategi atau kesalahan Mie sendiri. Berbeda dengan kecelakan sebelumnya di Portugal yang mana Mir terjatuh karena terlibat kecelakaan bersama Jack Miller.
Pada seri MotoGP Inggris lalu, Joan Mir tidak menduga dirinya akan mengakhiri balapan di pinggir lintasan sirkuit Silverstone. Padahal ia memiliki ritme balap yang cukup baik dan bisa mensejajari grup depan pemimpin balapan.
Saat terjatuh, ia tangah menduduki posisi ke-7, penyebab utama ia terjatuh yaitu karena adanya masalah ban sehingga ia kehilangan kendali dan meluncur ke luar trek. Adanya kerusakan pada GSX-RR juga tidak memungkinkannya untuk kembali balapan.
Belum Pernah Merebut Podium Musim ini
Selama musim ini, Joan Mir MotoGP belum pernah merebut juara, namun dengan 8 seri balapan yang tersisa masih ada kesempatan untuknya merebut podium pertamanya musim ini. Hasil terbaiknya selama musim 2022 yaitu berhasil finis di posisi ke-4 saat Grand Prix Argentina, Catalunya, dan Amerika. Pada klasemen sementara, Joan Mir menempati ranking ke-12, berjarak 103 poin di belakang Fabio Quartararo.
Karena Suzuki telah mengumumkan akan keluar dari MotoGP setelah musim 2022 membuat Joan Mir harus segera memikirkan masa depannya. Rekannya yaitu Alex Rins telah mengumumkan secara resmi bahwa ia akan merapat ke LCR Honda. Sementara itu Mir juga telah berada di orbit Repsol Honda selama berminggu-minggu, namun belum ada kesepakatan yang dikonfirmasikan oleh kedua belah pihak.
Selama GP Silverstone ia juga menolak mengomentari rumor soal masa depannya. Ia mengklaim mengungkapkan tentang hal tersebut tidak akan menguntungkan. Manajer Mir, Paco Sanchez mengakui bahwa tidak ada pilihan lain selain Honda, namun Joan Mir MotoGP mengaku tenang. Ia mengatakan bahwa jika ada yang menginginkannya maka ia akan melanjutkan balapan dan jika tidak ada maka ia akan cuti.