bolafansclub.com – Harry Kane diyakini bakalan hengkang dari Tottenham begitu bursa transfer kembali dibuka. Dan kepergian tersebut dipicu oleh kehadiran Jose Mourinho di kursi kepelatihan.
Seperti yang diketahui, Mourinho menjabat sebagai pelatih the Lilywhites pada akhir tahun 2019 lalu. Ia ditunjuk untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dianggap gagal melaksanakan tugasnya dengan baik.
Saat pertama kali datang, Mourinho sesumbar dan berkata bahwa dirinya bisa Tottenham juara. Dan memang, rekam jejaknya sebagai pelatih selalu bisa menggaransi trofi di genggaman pada akhir musim.
Bisa dikatakan kalau trofi adalah satu hal yang kurang dari perjalanan apik Harry Kane di dunia sepak bola profesional. Padahal ia selalu konsisten mencetak gol sejak pertama kali menembus tim utama.
Bisa Tinggalkan Tottenham
Sayang, alih-alih menjadi juara, Tottenham justru mengalami masa keterpurukan. Praktis sudah tidak ada lagi trofi yang bisa diperjuangkan oleh the Lilywhites pada musim ini.
Sejumlah laporan mengabarkan bahwa Kane sudah tidak sanggup lagi dengan situasi ini dan berharap ingin segera pergi ke klub lain. Dan situasinya bisa lebih parah karena adanya sosok Mourinho sebagai pelatih.
“Jika Harry Kane ingin memenangkan sesuatu, dia mungkin harus meninggalkan Tottenham,” kata eks pemain Arsenal, Paul Merson, kepada Sky Sports.
“Akankah Kane mendapatkan enam atau tujuh kesempatan saat bermain dengan cara Jose Mourinho? Saya tidak berpikir demikian,” lanjutnya.
Permainan Pragmatis Ala Mourinho
Merson menyoroti strategi Mourinho yang pragmatis, mengandalkan strategi bertahan demi kemenangan. Dan itulah yang membuat Merson yakin bahwa Harry Kane bakalan semakin tak betah di Tottenham.
“Dia senang mencetak gol, dia ingin bermain untuk tim yang menyerang tapi saya tidak melihat itu bisa terjadi musim depan,” tambahnya.
“Jika Mourinho membuatnya jadi ketat dan mulai bermain dengan cara yang membuatnya menjadi salah satu pelatih terbaik dunia dalam sejarah, dan saya pikir itulah yang Kane sedang pertimbangkan,” pungkasnya.
Permainan pragmatis Mourinho itulah yang kemudian membuatnya kerap dikritik kala masih melatih Manchester United. Sehingga dirinya pun harus kehilangan pekerjaan pada akhir tahun 2018 lalu.