Bolafansclub.com – Dalam sepak bola semuanya bisa terjadi. Itupula yang pernah dirasakan Manchester United saat merengkuh trofi Liga Champions saat menumbangkan Bayern Munich. Pelatih Ole Gunnar Solskjaer yang ketika itu menjadi pahlawan kemenangan Setan Merah mencoba membawa kenangan tersebut saat anak asuhnya bertandang ke markas Barcelona, Camp Nou, Rabu (17/4/2019) dinihari. Kalah di leg pertama 0-1, membuat banyak kalangan menilai kalau Barcelona tak akan kesulitan lolos ke semifinal.
Namun, semua itu coba ditepiskan Solskjaer. Dalam dunia olah raga, terutama sepak bola segala hal bisa terjadi. Seperti final Liga Champions 1999. Saat itu Muenchen unggul cepat ketika pertandingan baru berlangsung enam menit melalui Mario Basler.
Pendukung Muenchen pun sudah menyiapkan pesta karena 90 menit United belum mampu menyamakan kedudukan. Di tengah persiapan pesta pendukung Muenchen, tambahan waktu yang diberikan wasit Pierluigi Collina dimanfaatkan pemain United untuk bangkit. Teddy Sheringham dan Solskjaer membalikkan keadaan lewat golnya di menit 90+1 dan 90+3.
“Saya yakin Anda mendapatkan apa yang layak Anda dapatkan dalam olah raga. Jika Anda menyerahkan hidup Anda, semua yang Anda miliki, Anda mendapatkan apa yang pantas didapatkan. Kita harus mendapatkannya,” kata Solskjer dikutip Sky Sports, Selasa (16/4/2019).
Solskjaer mengungkapkan persiapan anak asuhnya sejauh ini sudah siap tempur. “Siap secara fisik untuk tantangan ini. Saya tidak keberatan jika di menit ke-93 (United mencetak gol melawan Barcelona). Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi. Saya tahu mereka akan bermain sampai kram mengambilnya.”
Bicara membalikkan ketertinggalan, United sebenarnya pernah mengalaminya saat menyingkirkan Paris Saint Germain (PSG) di babak 16 Besar. Kalah di leg pertama 0-2 di Old Trafford, United akhirnya lolos ke perempat final setelah menang 3-1 di Parc des Princes.
“Tentu saja memori dari PSG akan membantu para pemain, sebagai tim kami tahu kami bisa membalikkan keadaan. Barca di Nou Camp adalah hal yang berbeda tetapi ingatan dari malam itu akan hidup bersama para pemain.”