Fabregas Membeberkan Latihan Keras Dibawah Asuhan Antonio Conte

Bolafansclub.com – Gelandang AS Monaco Cesc Fabergas mengungkapkan betapa kerasnya latihan dari Antonio Conte.

Conte akhirnya kembali ke Premier League pada musim ini. Pelatih asal Italia tersebut belum lama ini ditunjuk menjadi manajer Tottenham.

Conte datang ke London Utara untuk menggantikan Nuno Espirito Santo yang dipecat. Sejauh ini mantan pelatih Inter Milan itu sudah menjalani dua pertandingan bersama Spurs.

Fabregas sendiri pernah merasakan tangan dingin Conte di Chelsea. Dia memenangkan Premier League pada tahun 2017 saat bermain di Stamford Bridge.

Kerasnya Latihan Conte

Fabregas menilai Conte adalah pelatih yang sangat memperhatikan detail. Dia juga mengungkapkan betapa keras latihan yang digelar oleh Conte terutama dalam hal fisik.

“Saya pikir dengan Antonio, ini adalah pertama kalinya saya melihat seseorang tahu persis [apa yang mereka inginkan] …” kata Fabregas kepada CBSSports.

“Rasanya seperti pergi ke sekolah. Saya berjanji, dia akan memberi tahu Anda, dari penjaga gawang sampai Anda mencetak gol, apa yang harus Anda lakukan, persis semuanya.

“Mungkin dengan cara yang berbeda dengan cara saya melihat sepak bola. Pada awalnya, sulit bagi saya, jangan salah paham. Banyak berlari, banyak intensitas. Sesi besar, sesi ganda, sesi gym.”

Tidak Ada Kebebasan

Selain berat, metode kepelatihan Conte tidak memberikan kebebasan kepada pemain. Meski begitu, Fabregas tetap mendapat manfaat dari kebersamaannya dengan Conte.

“Saya memiliki pelatih seperti Pep [Guardiola] yang memiliki banyak penguasaan bola tetapi kami memiliki kebebasan di dalamnya. Dengan Conte, kebebasan itu tidak ada, dia memberi tahu saya di mana saya harus mengoper bola,” lanjutnya.

“Saya berusia 29 tahun pada saat itu, saya sudah bermain selama 13 tahun, saya bermain di setiap final, saya memenangkan banyak hal dan orang ini memberi tahu saya di mana saya harus mengoper bola.

“Anda seperti mesin yang sempurna, tidak ada kebebasan, tetapi semua orang tahu apa yang harus dilakukan setiap orang. Itu sangat membantu saya. Misalnya, terkadang jika saya ingin memberikan assist atau umpan yang bagus, saya bergantung [pada pemain lain].”