bolafansclub.com – Presiden Inter Milan, Steven Zhang, akhirnya bicara blak-blakan soal perpisahan dengan Antonio Conte beberapa waktu lalu. Dia menjelaskan bahwa kepergian Conte memang tidak bisa dihindari.
Conte meninggalkan Inter dengan kesepakatan kedua pihak pada 26 Mei 2021 lalu. Keputusan ini mengejutkan, mengingat Conte baru saja mempersembahkan trofi Serie A untuk Inter.
Tentunya tidak ada alasan memecat Conte, tapi kabarnya ada selisih paham dengan pihak klub. Conte pergi setelah diberi tahu bahwa klub harus menjual beerapa pemain inti.
Sekarang Zhang buka suara. Dia menjelaskan bahwa situasi ini bukan kemauannya, tapi situasi memang sulit
Memang bidik Conte
Zhang menegaskan bahwa sejak awal dia sudah mengincar Conte sebagai pelatih. Dia begitu yakin dengan kemampuan Conte untuk mempersembahkan trofi juara.
“Sejak pertama kami mengambil alih Inter, kami percaya Conte akan jadi pelatih terbaik untuk proyek kami. Dua tahun lalu kami akhirnya bisa mendatangkan dia ke Nerazzurri,” kata Zhang kepada Gazetta Dello Sport.
“Saya masih yakin bahwa Conte adalah pelatih juara. Itulah alasan yang membuat kami mau berinvestasi besar pada dia dan pada tim dalam dua tahun terakhir.”
Kesulitan finansial
Inter sebenarnya tidak mau melepas Conte, apa lagi setelah berjuang meraih trofi Serie A. Namun, kesulitan klub memaksa Zhang mengambil keputusan sulit.
“Musim panas lalu, pandemi benar-benar berpengaruh terhadap pendapatan kami, tapi kami tetap mempertahankan dia, fokus memasuki musim dengan keyakinan juara,” sambung Zhang.
“Keputusan ini terbukti tepat, tapi sekarang beban biaya karena pandemi begitu besar sehingga kami tidak boleh gagal melihat situasi dan mencoba menyimpan uang untuk menyeimbangkan bujet.”
Demi klub
Pada akhirnya, Zhang hanya bisa menyesali situasi. Dia yakin Conte pelatih top, tapi jika memaksa mempertahankan Conte, Inter akan menghadapi masalah yang lebih besar.
“Kami harus mengurangi biaya dan mengontrol risiko, tentunya itu berpengaruh ke strategi di bursa transfer. Perbedaan pandangan inilah yang berujung pada perpisahan,” lanjut Zhang.
“Apa yang tidak penting bagi dia adalah hal penting bagi klub, begitu pula sebaliknya. Conte adalah pelatih top, tapi sebagai presiden saya harus memikirkan kesolidan klub,” tutupnya.