Bolafansclub.com – NBA, 75 tahun yang lalu, jauh berbeda dengan apa yang dilihat sekarang. Kemeriahan dan kemegahan sebuah liga, tidak pernah dibayangkan oleh pendahulunya. Kompetisi tersebut dimulai pada tahun 1946 dengan 11 tim dan 160 pemain. Dan, bahkan tidak disebut National Basketball Association.
Pada tahun-tahun awal kompetisi, tim-tim kehilangan banyak uang. Beberapa tim hanya ikut di musim pertama saja. Tidak ada tim yang kuat secara finansial di liga. Liga juga dianggap tidak peduli dengan masalah sosial, karena semua pemain berkulit putih.
Sempat Terpuruk di Masa Lampau
“Tak satu pun dari kami yang bermain pada waktu itu tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Kami tidak tahu apakah ini akan berhasil dan menjadi sesuatu di masa yang akan datang,” kata Ossie Schectman, dalam sebuah wawancara dengan Associated Press pada tahun 2010, atau tiga tahun sebelum kematiannya.
Schectman adalah pemain yang mencetak poin pertama dalam sejarah Basketball Association of America (BAA), nama liga sebelum NBA. Dia mencetak poin melalui layup untuk Knicks dalam pertandingan melawan Toronto Huskies pada 1 November 1946. Itulah dua poin pertama dari 13,7 juta poin dalam sejarah liga dan pastinya terus bertambah.
Namun apa yang dikhawatirkan Schectman tidak terjadi. Karena dia menjadi bagian dari sebuah liga raksasa di masa depan.
Saat ini, 30 tim NBA punya nilai investasi sebesar AS$100 miliar jika digabungkan. Mungkin bisa lebih dari nilai tersebut. NBA juga memiliki basis penggemar yang ada di seluruh dunia, serta menjadi platform dalam memperjuangkan keadilan sosial di masyarakat.
Richard Lapchick, putra mantan pelatih New York Knicks Joe Lapchick dan peneliti masalah sosial dan ras dalam olahraga, mengatakan platform liga selalu memberikan kesempatan untuk menjadi saluran perubahan, yang mungkin tidak pernah dibayangkan oleh orang-orang terdahulu.
“Saya benar-benar percaya bahwa NBA, dengan Adam Silver sebagai pemimpinnya saat ini, ada di sini untuk alasan yang tepat. Telah ada komitmen dari para pemain untuk memicu perubahan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Lapchick.
NBA juga mengalami momen-momen penting selama 75 tahun perjalanan mereka. Pada tahun 1947, Philadelphia Warriors yang menjadi cikal bakal Golden State Warriors menjuarai liga. Lalu pada musim berikutnya, 4 dari 11 tim peserta liga gulung tikar. Liga menambahkan tim dari Baltimore dan bermain dengan delapan klub di musim kedua. Jadwal 60 pertandingan dikurangi menjadi 48 untuk menghemat uang perjalanan (laga tandang).
Maurice Podoloff Jadi Pahlawan NBA
Maurice Podoloff, seorang eksekutif hoki ditugaskan untuk menyelamatkan liga. Dialah presiden pertama BAA dan akhirnya komisaris NBA pertama. BAA kurang populer karena saat itu ada National Basketball League (NBL) yang menarik perhatian pemain. Pada Mei 1948, pertempuran dimenangkan. Empat tim meninggalkan NBL, yaitu Indianapolis, Rochester, Fort Wayne dan Minneapolis, yang bisa dibilang memiliki nama terbesar dalam bola basket saat itu bersama George Mikan. Mereka pindah ke BAA.
“Maurice Podoloff adalah orang yang merancang NBA. Dia memelihara bola basket profesional selama awal-awal dibentuk,” kata mendiang David Stern, yang menjadi komisaris NBA selama 30 tahun.
Pada tahun 1949, NBA mulai menunjukkan perkembangan. Liga diikuti 17 tim, lebih dari dua kali lipat dari sebelumnya. Tim berhasil mendapatkan keuntungan. Nama liga juga diubah menjadi NBA. Batasan juga sudah berhasil dirobohkan. Karena mulai masuk pemain-pemain kulit hitam dan pemain keturunan dari Asia. Seperti Wat Misaka, pemain keturunan Jepang-Amerika, direkrut dan bermain untuk Knicks. Namanya memang tidak terkenal karena hanya bermain tiga pertandingan.
Sementara itu, banyak yang telah berubah dalam aturan permainan NBA. Tujuannya membuat permainan jauh lebih menarik untuk ditonton. Dari musim 1954-1955, 24 detik diperkenalkan sebagai short clock. Kemudian sejak musim 1979-1980, NBA membuat aturan tembakan tripoin. Namun ada yang tidak berubah selama 75 tahun, yaitu waktu pertandingan 48 menit.
Musim ini akan jadi musim yang istimewa bagi NBA. Kemarin, mereka memperingati 75 tahun kelahiran liga dengan memainkan pertandingan antara New York Knicks dan Toronto Raptors, seperti laga pertama yang digelar pada 1 November 1946 di Maple Leaf Gardens.