Dewasport.asia – Apriyani Rahayu dan Siti Fadia kini menjadi ganda putri badminton yang harus diwaspadai oleh pemain ganda putri top dunia lainnya. Apriyani Rahayu sendiri dulu berpasangan dengan Greysia Polii sejak tahun 2017.
Setelah Greysia memutuskan untuk pensiun, sang pelatih yaitu Eng Hian pun menyiapkan pengganti baru untuk mendampingi Apriyani. Akhirnya Apriani resmi dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sebelumnya berpasangan dengan Ribka Sugiarto. Keduanya merupakan pelapis dari Apriani dan Greysia.
Alasan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Harus Diwaspadai
Debut pertama Apriyani dan Siti berbuah manis dengan merebut medali emas di ajang Sea Games Vietnam 2022 lalu. Mereka berhasil membuat catatan baru yang gemilang dalam lembaran perjalanan mereka sebagai pasangan yang masih baru. Meskipun mereka terhitung masih pasangan baru keduanya tetap harus diwaspadai oleh pasangan ganda putri lainnya. Berikut ini adalah alasannya:
Bermain di 5 Turnamen, 2 Kali Juara dan 3 Kali Masuk Final
Prestasi Apriyani Rahayu dan Siti Fadia tidak hanya pada ajang Sea Games Vietnam saja, melainkan juga pada turnamen-turnamen selanjutnya. Mereka mengikuti 5 turnamen dimana 3 turnamen diantaranya mereka berhasil melaju ke babak final. Dua turnamen berhasil mereka menangkan yaitu turnamen Malaysia Open dan Singapore Open. Sementara itu, pada turnamen Indonesia Master mereka harus mengakui keunggulan pasangan ganda China dan menjadi runner up.
Melesat ke Peringkat 42 Besar
Awal mula Apriyani dan Siti dipasangkan mereka memulai raking dari nol dan harus mengejar ketertinggalan dari pemain lainnya. Mereka pun berhasil mencapai ke posisi 42 besar pemain top dunia saat ini
Bisa dibilang kenaikkan rankingnya cukup cepat. Apalagi mengingat untuk naik peringkat dan melewati pemain-pemain di atasnya diperlukan usaha untuk memperoleh poin yang banyak. Hal ini tentunya sangat sesuai dengan perjuangan keras mereka di setiap turnamen.
Pernah Mengalahkan 8 Ganda Putri di Top Dunia
Dalam lima turnamen yang mereka ikuti dan berhasil melaju ke babak final, tentunya Apriyani Rahayu dan Siti Fadia menumbangkan semua lawan-lawannya. Diantara lawan yang ditumbangkan tersebut terdapat pasangan ganda putri top dunia, yaitu ganda putri no 1 dunia Chen Qingchen/Jia Yifan, ganda putri no 3 Lee So Hee/Shin Seung Chan, ganda putri no 5 Nami Matsuyama/Chiharu Shida, ganda putri no 6 Misaki Matsumoto/Wakana Nagahara.
Kemudian terdapat ganda putri no 9 Gabriela Stoeva/Steafanie Stoeva, ganda putri no 11 Pearly Tan/Thinaah Muralitharan, ganda putri no 15 Xhang Shi Xu/Zheng Yu dan ganda putri no 20 Paewsampran/Supajirakul. Dengan kemenangan mereka dari beberapa pemain top dunia tersebut tentunya membuktikan kualitas mereka. Apalagi dengan status mereka sebagai pasangan ganda putri baru.
Pengalaman tersebut tentunya juga menjadikan rasa percaya diri mereka meningkat dan memberikan peluang yang lebar untuk bersaing dengan baik serta menaklukan pemain lainnya yang berhadapan dengan mereka di lapangan.
Apriyani/Siti Hentikan Puasa Gelar Ganda Putri di Malaysia Open Sejak Tahun 1967
Indonesia pernah menjuarai Malaysia Open tahun 1967 melalui Retno Kustijah dan Minarni Soedaryanto. Setelah itu, sektor ganda putri tidak pernah memenangkan gelar lagi. Puasa gelar Malaysia Open tersebut pun dipatahkan oleh Apri dan Siti yang berhasil merebut juara setelah mengalahkan Zhang Shi XU/Zheng Yu.
Hadirnya pasangan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia tentunya menjadi angin segar dan harapan baru bagi sektor ganda putri Indonesia. Keduanya pun patut diwaspadai dan perhitungkan oleh pemain ganda putri lainnya, apalagi mengingat alasan-alasan yang telah disebutkan sebelumnya.