Bagi para pebulutangkis, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022 merupakan ajang bergengsi yang sangat diidam-idamkan. Perjuangan untuk mencapai pada tahap ini cukup berat karena harus bersaing dengan banyak pebulutangkis handal dari negara-negara lain.
Terpilihnya Gregoria untuk Bertanding di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2022
Salah satu anak bangsa yang terpilih untuk mengikuti kejuaraan dunia ini adalah Gregoria Mariska. Juara Dunia Junior 2017 tersebut sempat dikabarkan mengalami banyak tekanan dalam mencapai posisinya saat ini.
Komentar-komentar dari khalayak menjadi penyebab paling mendominasi. Hal ini timbul akibat rentetan pencapaian Gregoria yang tidak lebih baik dari turnamen-turnamen internasional. Atas hal itu, ia berusaha keras untuk memaksimalkan potensinya agar di turnamen-turnamen selanjutnya lebih baik.
Kerja kerasnya berbuah manis, dibuktikan pada pencapaiannya di turnamen Asia Tenggara. Pada tahun 2018, pebulutangkis ini bisa masuk semifinal yang tentunya tidak mudah dicapai karena persaingannya begitu ketat.
Latihan-latihan yang dilakukannya membuat kemampuan dalam bulu tangkis semakin baik. Alhasil, kepercayaan dirinya semakin baik dan berhasil membuktikan jika ia mampu menunjukkan usaha terbaiknya. Sudah ada beberapa pemain-pemain tunggal unggulan yang berhasil dikalahkannya, salah satunya adalah Akane Yamaguchi, yaitu seorang tunggal nomor 1 dunia.
Dalam sebuah wawancara, Kabid Binpres PBSI Riony Mainaky mengatakan “Fokus utama dalam membenahi skil pada pebulutangkis yaitu dari porsi latihan. Jadi Gregoria kamu tekan agar bisa mengatasi berbagai hal kecil yang dialami saat bertanding. Perbaikan paling terlihat pada beberapa waktu terakhir adalah menurunnya penggunaan bola. Maka dari itu ia bisa masuk babak semifinal”.
Menekankan Latihan Keras dan Komunikasi
Bertanding dengan para atlet bulu tangkis dari berbagai negara bukanlah hal mudah. Butuh persiapan matang agar bisa memenangkan pertandingan atau setidaknya tidak tersisih di babak pertama. Latihan keras dilakukan Georgia agar bisa mencapai target yang sudah disusun.
Selama proses pelatihan ketat, ada banyak tekanan yang didapat terutama target untuk memenangkan pertandingan. Para pelatih berusaha mendukungnya dengan mendampingi di berbagai sesi latihannya. Tidak hanya itu, mereka juga memfokuskan komunikasi untuk meminimalisir munculnya gangguan kesehatan mental.
“Saya juga meminta tambahan latihan, makanan, serta psikolog, untuk menstabilkan performa Gregoria karena seluruhnya saling berkaitan. Jika persiapan yang dilakukan telah maksimal, tubuh fit, maka kesempatan menang jauh lebih tinggi”. Kata Rionny.
Pelatih tunggal Putri Herli menyebutkan jika dalam persiapan kejuaraan ini ia juga memfokuskan pada komunikasi dengan Gregoria.
“Saya selalu mengingatkannya bagaimana para junior bisa bermain dengan lepas. Teknik tersebut harus dipraktekkan sekarang. Nothing to lose dan nikmati permainannya tanpa merasa terbebani”. Kata Herli.
Dukungan diberikan bukan hanya dari bimbingan latihan saja namun pendekatan antara satu sama lain. Herli mengimbuhkan jika “saya juga mengatakan bahwa ada banyak orang mendukungnya mulai dari pengurus, pelatih, keluarganya jadi tidak perlu takut”.
Mengobrol memang merupakan hal sederhana yang sudah sangat biasa dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Namun ternyata dari segi manfaatnya sangat banyak terutama untuk membangun semangat gregoria dalam menghadapi pertandingan bergengsi di Jepang, 22-28 Agustus 2022 nanti.
“start bagus bukan hanya dimulai dari pelatihan keras. Kami berusaha memberikan support untuk mendukung Gregoria agar termotivasi untuk menang dan membanggakan negara. Psikologis menurut kami merupakan kunci utama yang berperan penting dalam kebangkitan atlet muda ini”.