Mengenal Klasifikasi Para Badminton ASEAN Para Games 2022

Dewasport.asia – Para badminton menjadi cabang olahraga pertama yang menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada ajang ASEAN Para Games 2022. Pada pertandingan beregu putra di Auditorium UMS, Solo, Jawa Tengah, hari Minggu kemarin, tim Indonesia berhasil memenangi dua pertandingan melawan Thailand dan Vietnam dengan skor masing-masing 3-0. Hasil tersebut membawa Indonesia berada di puncak klasemen dan memastikan mendapatkan medali emas.

ASEAN Para Games 2022
unsplash

Klasifikasi Atlet Para Badminton pada ASEAN Para Games 2022

Tim beregu putra Indonesia diisi oleh enam pemain dengan klasifikasi yang berbeda. Mereka adalah Fredi Setyawan dan Harry Susanto klasifikasi SL4, Dheva Anrimusthi, Suryo Nugroho, dan Hafizh Briliansyah Prawiranegara klasifikasi SU5. Satu lagi yaitu Ukun Rukaendi klasifikasi SL3.

Klasifikasi pada cabang olahraga para badminton juga bukan hanya tiga seperti yang telah disebutkan, namun seluruhnya terdapat enam klasifikasi. Bagi Anda yang belum tahu, berikut ini adalah penjelasanya:

SL3 atau Standing Lower 3

Merupakan klasifikasi untuk atlet yang mempunyai keterbatasan di salah satu kaki atau kedua kaki sehingga membuat hilang keseimbangan saat berjalan maupun berlari. Atlet yang bersaing dalam klasifikasi ini dibolehkan untuk menggunakan kaki buatan.

Dalam pertandingannya sendiri, untuk nomor tunggal akan menggunakan setengah lapangan sedangkan untuk nomor ganda menggunakan lapangan penuh. Atlet Indonesia pada ASEAN Para Games 2022 yang berada dalam klasifikasi ini yaitu Ukun Rukaendi, Khoirur Roziqin Maman Nurjaman, Dwiyoko, dan Bambang Usiyan Purwito. Sementara itu, dalam sektor tunggal putri terdapat nama Qonitah Ikhtiar.

SL4 atau Standing Lower

Merupakan klasifikasi untuk atlet yang mengalami keterbatasan pada kaki akan tetapi tetap memiliki keseimbangan yang baik saat berdiri maupun berjalan. Saat bertanding, atlet dari klasifikasi ini bisa menggunakan bantuan kaki buatan.

Bermain menggunakan lapangan penuh baik di sektor tunggal maupun ganda. Atlet Indonesia yang berada dalam klasifikasi ini yaitu Hary Susanto, Fredy Setiawan dan Hikmat Ramdani. Dari sektor putri yaitu Lia Prianti dan ganda putri sang peraih medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 yaitu Khalimatus Sadiyah yang waktu itu berpasangan bersama Leani Ratri Oktila.

SU5 atau Standing Upper

Merupakan klasifikasi untuk atlet yang mengalami keterbatasan pada bagian atas badan seperti tangan. Saat bertanding menggunakan satu lapangan penuh. Atlet Indonesia yang berada dalam klasifikasi ini yaitu Arya Sadewa, Oddie Kurnia Dwi Listianto Putra, Hafizh Briliansyah Prawiranegara, Suryo Nugroho, Dheva Anrimusthi. Dari sektor putri yaitu Warining Rahayu.

SH6 atau Short Stature

Merupakan klasifikasi untuk atlet dengan tinggi badan lebih pendek dari umumnya yang disebabkan kondisi genetik dan lainnya. Atlet Indonesia pada ASEAN Para Games 2022 yang berada di kelas ini yaitu Dimas Tri Aji, Subhan, Rina Marlina, dan Tunia Widya Irianti.

WH1 atau Wheelchair 1

Sesuai dengan namanya klasifikasi ini untuk atlet yang mempunyai masalah fisik pada bagian bawah atau kaki yang mengharuskannya menggunakan kursi roda. Dalam pertandingannya menggunakan setengah lapangan dan tidak menggunakan garis kotak area servis untuk tunggal.

Sedangkan untuk nomor ganda menggunakan lapangan penuh tanpa area depan servis. Wakil Indonesia yang berada dalam klasifikasi ini hanya satu yaitu Agung Widodo.

WH2 atau Wheelchair 2

Sama dengan WH1 atlet yang berada dalam klasifikasi WH2 juga memanfaatkan pemakaian kursi roda. Letak perbedaannya hanya, atlet WH1 memiliki fungsi gerak tubuh bagian atas yang lebih baik daripada WH2. Dalam pertandingan pun keduanya tidak memiliki perbedaan. Terdapat tiga atlet Indonesia pada ASEAN Para Games 2022 yang berada dalam klasifikasi ini yaitu Wiwin Andri, Supriadi, dan Budi Utomo.