Turnamen Taipei Open 2022 yang merupakan ajang bulutangkis Super 300 kini menuai banyak kontroversi serta protes dari para atlet, tak terkecuali Zhang Beiwen dan Hoo Pang Ron.
Turnamen ini memang banyak dinanti-nantikan oleh sebagian atlet bulutangkis. Sebab, ada hadiah fantastis yang mencapai 500 dollar AS (sekitar Rp 7.4 miliar).
Sejumlah negara menyambut turnamen ini dengan sangat antusias dengan mengirimkan wakil terbaik di negaranya, termasuk Indonesia.
Kontroversi pada Turnamen Taipei Open 2022
PBSI atau Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia sebenarnya telah mengirimkan sebanyak 15 wakilnya untuk berjuang membawa nama Merah Putih. Akan tetapi, sayang sekali sebanyak 12 wakilnya mundur, dan hanya tersisa 3 atlet muda.
Dari tunggal putri ada Komang Ayu Cahya Dewi. Kemudian dari tunggal putra ada Christian Adinata dan juga Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay.
Rionny Mainaky selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI mengungkapkan jika mereka ikut serta dalam menarik keikutsertaan Apriyani dan Leo dari dari Taipei Open 2022.
Alasan menarik Apriyani karena adanya sedikit kendala sejak di Malaysia. Sedangkan untuk Leo, pada bagian pinggang baru sembuh dari sakit, dan disarankan untuk penyembuhan dulu.
Disebut Sebagai Pertandingan Antar Provinsi
Dengan banyaknya jumlah pemain yang mundur, banyak penggemar yang menyebut turnamen ini sebagai pertandingan antar Provinsi.
Bahkan muncul sejumlah kontroversi yang dari turnamen Taipei Open 2022 ini. Awal mulanya dari protes pemain Malaysia, Hoo Pang Ron, sampai protes dari atlet Amerika yang bernama Zhang Beiwen.
Protes Atlet di Taipei Open 2022
Hoo Pang Ron dan Zhang Beiwen melakukan protes pada pertandingan ini. Bahkan, mereka juga menunjukkan reaksi protesnya di media sosial mengenai masalah penyelenggaraan Taipei Open 2022 saat ini.
Zhang Beiwen yang merupakan seorang atlet tunggal putri ranking 16 dunia dari Amerika Serikat pun juga sering melakukan reaksi protesnya di media sosial.
Dalam unggahannya yang ditulis di instagram story @beiwengzhang, tampak Zhang Beiwen mengupload foto makanan pada saat di karantina. Makanan untuk para pemain tersebut hanyalah mie instan, susu kedelai, kemudian ada juga jus.
Atlet dari Amerika Serikat ini juga menyoroti kinerja volunteer yang masih dinilai kurang bergerak cepat dalam memberikan informasi dalam turnamen yang sedang berlangsung. Uji kesehatan pun juga dinilai lambat. Bahkan atlet asing merasa diperlakukan berbeda.
Parahnya lagi, bus yang digunakan untuk menjemput mereka dari hotel menuju tempat turnamen juga mengalami keterlambatan.
Hoo Pang Ron yang merupakan atlet ganda campuran dari Malaysia pun juga menyampaikan kritik terhadap penyelenggara turnamen Taipei Open 2022 ini.
Dia juga mengutarakan kritiknya di media sosial karena dia tidak diizinkan untuk berlatih dan justru langsung ikut bertanding ke kompetisi.
Tak hanya atlet saja yang mengutarakan protesnya, banyak juga kontestan yang berani mengkritik pihak penyelenggara turnamen bulutangkis ini. Meski demikian, pihak penyelenggara belum memberikan tanggapan terkait kritikan tersebut.
Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie Juga Mundur dari Turnamen Ini
Selain protes yang dilayangkan oleh atlet Zhang Beiwen sampai Hoo Pang Ron, banyak atlet yang mundur dari kompetisi ini. Termasuk dengan kemunduran 12 atlet Indonesia.
Selanjutnya honey couple yang berasal dari negara Malaysia, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie juga memilih mundur dalam detik-detik terakhir menjelang kompetisi.
Hal ini disebabkan karena Lai Shevon Jemie dikabarkan terpapar Covid-19. Jadi dia terpaksa harus absen pada ajang BWF Super 300 ini.
Berbagai alasan inilah yang membuat para atlet mengutarakan reaksi protesnya terhadap penyelenggara turnamen Taipei Open 2022.