Bolafansclub.com – Tim bulutangkis Indonesia gagal total di Indonesia Open 2022. Berstatus tuan rumah, wakil Indonesia tak ada satu pun yang berhasil lolos ke semifinal.
Hasil kurang memuaskan tersebut membuat Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky, angkat bicara. Kegagalan skuad Cipayung mengukir performa terbaik karena faktor fisik dan teknik.
“Melihat hasil keseluruhan saat kami gagal meloloskan wakil ke semifinal Indonesia Open bukan tanpa alasan,” tutur Rionny dalam temu media di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6/2022) sore WIB.
“Faktor kondisi fisik turut memengaruhi, sehingga wakil Indonesia gagal di babak perempatfinal,” lanjutnya.
Kegagalan wakil Indonesia melaju ke babak empat besar turnamen level super 1000 itu bukan tanpa alasan. Maklum, waktu penyelenggaraan turnamen yang berdekatan antara Indonesia Masters dan Indonesia Open 2022 membuat beberapa pebulutangkis tuan rumah kelelahan.
Dalam turnamen berhadiah total 1,2 juta dolar AS tersebut, dari empat wakil yang tersisa di perempatfinal, semuanya gagal memetik kemenangan. Akhirnya, tidak ada wakil Indonesia yang lolos di semifinal Indonesia Open 2022.
Bakal Dikoreksi
Hal itu nantinya akan menjadi koreksi besar mengingat ke depannya akan ada turnamen padat lagi di Malaysia dan lanjut ke Singapura Open. Untuk itu, beberapa persiapan dilakukan, mulai dari pengembalian kondisi fisik, teknik, dan mental bertanding.
“Hal itu tentu menjadi catatan dan evaluasi ke depannya, mengingat akan ada turnamen yang akan diikuti pada Juli nanti,” ujar Rionny.
“Selain itu, yang harus menjadi catatan di luar hal itu ialah kondisi di lapangan seperti angin hingga gemuruh penonton juga turut memengaruhi permainan pemain di atas lapangan,” ungkap Rionny.
Waktu Seminggu untuk Persiapan
Setelah menjalani laga padat di Istora selama dua minggu lamanya, para pebulutangkis Indonesia praktis punya waktu seminggu untuk mempersiapkan diri turun di ajang berikutnya.
Dengan melihat kondisi tersebut, Rionny sudah berkoordinasi dengan beberapa pelatih terkait untuk membuat program khusus, baik teknik maupun fisik menjelang menjalani turnamen padat berikutnya.
“Saya harus bilang faktor fisik dan teknik bermain akan menjadi catatan kami untuk diperbaiki lebih lanjut. Untuk itu, pemain itu sendiri harus memiliki motivasi dalam diri masing-masing siap menghadapi program latihan yang dibuat,” papar Rionny.
“Ke depannya akan banyak turnamen yang akan diikuti untuk menambah tabungan poin masing-masing pemain yang tahun depan akan mengikuti kualifikasi Olimpiade,” tambah Rionny.
Rapor Kurang Memuaskan
Melihat pencapaian itu, rapor pemain Indonesia terbilang kurang memuaskan. Mengingat pada Indonesia Masters 2022 pekan sebelumnya, wakil Indonesia hanya meraih satu gelar juara dan runner up.
Pada turnamen BWF level 500 itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berhasil keluar sebagai juara di sektor ganda putra. Pasangan berakronim FajRi itu menang atas Liang Wei Keng/Wang Chan (China) dengan skor 21-10, 21-17 di final.
Sayangnya, langkah juara Swiss Open 2022 itu tidak diikuti Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang kalah dari juara dunia 2021 asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 18-21, 12-21.