Bolafansclub.com – Cassius Marcellus Clay adalah seorang petinju profesional asal Amerika Serikat yang terkenal di abad ke-20. Sejak awal kariernya, pria kelahiran Kentucky, 17 Januari 1942 ini dikenal sebagai sosok inspiratif, kontroversial, dan berpengaruh.
Tinju Mulai Kecil
Ia mulai berlatih tinju sejak usia 12 tahun, dan pada usianya yang ke 22 tahun, ia berhasil meraih gelar juara dunia tinju kelas berat dari Sonny Liston dalam pertarungan di tahun 1964. Tidak lama kemudian, Clay memutuskan menjadi mualaf dengan memeluk agama Islam dan mengubah nama lahirnya menjadi Muhammad Ali. Ia mengumumkan keislamannya pada 1975.
Alasan yang membuatnya memeluk Islam adalah lantaran petinju kelas dunia itu kagum dengan umat Muhammad yang ke manapun selalu memberi salam.
Pindah Islam
“Saya belum pernah melihat begitu banyak cinta. Saling berpelukan dan cium tangan antar mereka. Salat lima waktu dalam sehari, wanita memakai pakaian panjang, cara mereka makan. Kau juga bisa pergi ke negara manapun dengan menyapa salam. Kau bisa punya saudara, aku memilih Islam karena itu bisa menghubungkanku,” katanya.
Menurut Muhammad Ali, saat dirinya masuk Islam, ia bisa merasakan kebebasan. Islam disebutnya mampu menghubungkannya dengan saudara Islam di seluruh negara.
“(Dalam Islam) aku merasakan kebaikan dan kebebasan. Agama ini membuatku terhubung dengan Saudi Arabia, Pakistan, Maroko, Syiria. Aku pun bisa tinggal di istana-istana pemimpin Muslim dunia karena aku seorang muslim. Masyarakat juga menyambutku layaknya seorang saudara. Oleh karena itu aku memilih agama Islam,” ungkapnya dikutip dari Majalah Tempo Edisi Agustus 1992.
Petinju legendaris yang menyatakan dirinya sebagai The Greatest itu mengembuskan napas terakhirnya pada 3 Juni 2016 pada usia yang ke-74 tahun di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Muhammad Ali meninggal karena mengalami masalah pernapasan.