Bolafansclub.com – Stefano Pioli menegaskan bahwa AC Milan sudah berjuang sekuat tenaga untuk kembali disebut sebagai klub pemenang seperti sedia kala. Dan tahun ini, mereka harus mendapatkan buah dari kerja kerasnya dalam bentuk piala.
Milan telah berubah banyak sejak dipegang Pioli pada tahun 2019 lalu. Kedatangannya sempat membuat publik, utamanya fans Rossoneri, sangsi. Sebab mereka baru saja dibuat patah hati oleh torehan yang dicapai Marco Giampaolo.
Namun Pioli sanggup melampaui ekspektasi orang-orang dengan catatan positif mulai dari tahun 2020. Terhitung sejak pergantian tahun, mereka cuma menelan kekalahan sebanyak dua kali dan hasilnya finis di peringkat keenam.
Milan sempat kepikiran mengganti Pioli dengan Ralf Rangnick pada akhir musim 2019/20, namun didesak untuk memberikan waktu. Pioli membalasnya dengan torehan runner-up Serie A pada musim berikutnya.
Waktunya Meraup Hadiah
Sekarang Milan adalah salah satu kandidat terkuat peraih Scudetto musim ini. Klub berjuluk Rossoneri tersebut sedang menduduki peringkat kedua dengan perolehan poin yang sama seperti sang pemuncak klasemen, Napoli.
Zlatan Ibrahimovic dkk juga berpeluang menjuarai kompetisi domestik yang lain, Coppa Italia. Pada hari Rabu (2/3/2022) besok, mereka akan menjamu Inter Milan di San Siro untuk melakoni laga leg pertama.
Sungguh, Milan sekarang jauh berbeda dari masa sebelum Pioli datang dan menduduki kursi kepelatihan. Klub raksasa Italia tersebut sudah berjuang keras untuk merebut kembali status kebesarannya. Sekarang waktunya menerima hadiahnya.
“Kami telah melakukan banyak hal dan inilah waktunya untuk meraup hadiah. Ini langkah terakhir, yang paling sulit, yakni berubah menjadi pemenang,” ujar Pioli dalam konferensi pers yang dikutip oleh Milannews.
Masalah dalam Performa Milan
Sayangnya, Milan akan menghadapi Inter dengan modal yang tidak begitu baik. Dua pertandingan terakhirnya berakhir seri dengan lawan yang, di atas kertas, harusnya bisa dikalahkan: Salernitana dan Udinese.
“Kami tak mampu mengakhiri perlawanan dan kami harusnya bisa mempertahankan kontrol. Apapun bisa terjadi ketika anda bertahan lebih dalam, kami harus lebih agresif ketika tidak menguasai bola,” kata Pioli.
“Kami cukup baik saat bergerak dengan kecepatan penuh, tapi kami harus membenahi diri dalam mengatasi situasi tertentu, terutama ketika lawan sedang menunggu kami.”
“Kami harus menganalisis apa yang tidak bekerja dengan baik dan kami siap untuk menerapkan semua yang telah kami pelajari besok,” pungkasnya.