Bolafansclub.com – Paceklik gol Pierre-Emerick Aubameyang jadi salah satu kekhawatiran terbesar Arsenal saat ini. Sang striker andalan tak bisa bikin gol, wajar jika kondisi tim semakin buruk.
Kendati demikian, Alan Smith punya pendapat berbeda. Analis Sky Sports ini justru merasa bahwa kesulitan Aubameyang merupakan gejala dari masalah Arsenal.
Smith pun meyakini masalah Aubameyang bukan pada posisi bermainnya di lapangan. Entah bermain sebagai winger kiri atau sebagai striker, Auba sama-sama sulit mencetak gol saat ini.
Artinya masalah bukan terletak pada Aubameyang, melainkan pada permainan tim. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Manusia biasa
Pertama-tama, Smith menegaskan bahwa Aubameyang pun bisa kesulitan bikin gol, dan menurutnya itu wajar. Striker Gabon itu terpengaruh suasana internal skuad yang negatif, dan menurutnya tidak ada masalah posisi.
“Dia hanya manusia biasa. Dia tampak seperti pria yang selalu bahagia, yang kepercayaan dirinya sulit dijatuhkan. Dia yakin betul akan kemampuannya. Namun, Anda bisa melihat bahwa kemampuannya pun terpengaruhi [kondisi tim],” kata Smith di Sky Sports.
“Berusaha mengubah situasi, mereka mencoba memainkan dia kembali di tengah. Saya kira itu tidak selalu cocok bermain sebagai striker sentral.”
“Ketika tim bermain dengan baik dan dia bermain dari sisi kiri, dia justru lebih mudah menemukan ruang kosong di sana,” imbuhnya.
Bukan masalah kontrak
Juga, Smith tidak setuju dengan tudingan bahwa Aubameyang hilang fokus usai meneken kontrak baru. Dia yakin betul Auba bukanlah tipe pemain seperti itu. Auba hanya ingin mencetak gol, sayangnya tim sedang tidak percaya diri.
“Beberapa orang menghubungkan kontrak besarnya yang baru dengan performanya yang menurun, tapi saya kira itu tidak terlalu berpengaruh,” sambung Smith.
“Bagi saya dia adalah pemain yang hidup untuk mencetak gol, saya bakal terkejut jika dia hilang fokus karena kontrak.”
“Performanya adalah gejala dari masalah Arsenal di lini serang. Mikel Arteta harus mengubah gaya bermain mereka, harus membuat tim lebih tangguh, lebih sulit dilawan, lebih solid di belakang,” tandasnya.