Jangan Menyebut Paul Pogba Sebagai Pemain Kelas Dunia Lagi

bolafansclub.comBlunder fatal yang dilakukan saat bertemu Arsenal dalam laga Premier League akhir pekan lalu membuat gelandang Manchester United, Paul Pogba, jadi banjir kritikan. Salah satunya datang dari mantan pelatih klub, Rene Meulensteen.

Pertandingan antara Manchester United melawan Arsenal yang diselenggarakan di Old Trafford, Minggu (11/1/2020) kemarin berjalan dengan sengit. Skor imbang 0-0 bertahan sampai menit ke-68.

Pada menit itulah, Pogba melakukan kesalahan fatal yang mengakibatkan pemain Arsenal, Hector Bellerin, jatuh di kotak terlarang. Pelanggaran yang dilakukan pemain asal Prancis itu menghasilkan penalti buat tim tamu.

Pierre-Emerick Aubameyang yang ditunjuk sebagai algojo mampu melakukan tugasnya dengan baik. Kedudukan 1-0 bagi the Gunners bertahan sampai wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan

Bukan Pemain Kelas Dunia

Selepas pertandingan berakhir, Pogba mengakui bahwa dirinya telah melakukan pelanggaran yang bodoh. Namun itu tidak menghentikan gelombang kritikan dari berbagai penjuru yang ditujukan kepada dirinya.

Meulensteen melontarkan kritikan yang cukup pedas buat sang pemain. Ia mengatakan kalau Pogba, dilihat dari sudut pandang manapun, tidak pantas menyandang status sebagai pemain kelas dunia.

“Saya tidak akan menggunakan istilah kelas dunia dengan mudahnya karena saya tahu pemain di masa lalu dan juga sekarang, mereka pantas mendapatkan penghargaan sebagai kelas dunia,” ujar Meulensteen kepada Stadium Astro.

“Menurut saya, Paul tidak pantas menerima itu dalam berbagai bentuk dan model apapaun karena saya tidak merasa bahwa dia telah memenuhi ekspektasi banyak orang,” lanjutnya.

Berharap Lebih dari Pogba

Meulensteen sendiri merasa tidak mematok harapan yang terlalu tinggi untuk Pogba. Malahan, statusnya sebagai eks pemain termahal dan juara Piala Dunia 2018 membuat publik harus berekspektasi tinggi terhadap dia.

“Kami harus mengharapkan yang lebih dari dia, namun itu hanya bisa terwujud dengan bekerja keras,” tambah mantan tangan kanan Sir Alex Ferguson tersebut.

“Hal itu kemudian bisa menular ke pemain lain. Mereka jadi ikut tidak bekerja keras juga karena mereka mulai mempertanyakan penampilan itu,” pungkasnya.