bolafansclub.com – AC Milan mulai lupa rasanya kalah. Pasukan Stefano Pioli ini terus menang dan menang, bahkan sampai di level Eropa.
Teranyar, Milan menyamai rekor klub berusia 56 tahun dengan mengalahkan Celtic dalam duel pembuka fase grup Liga Europa, Jumat (23/10/2020) kemarin. Celtic sempat melawan, tapi Milan akhirnya menang 3-1.
Tiga gol Milan dicetak oleh Rade Krunic, Brahim Diaz, dan Jens Petter Hauge. Sedangkan Celtic sempat membalas lewat aksi Mohamed Elyonoussi.
Kemenangan ini mengantarkan Milan ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A, hanya kalah selisi gol dari Lille.
Milan pun mencatatkan sejumlah rekor impresif, pertanda awal bahwa mereka sudah kembali ke level top.
Lupa rasanya Kalah
Kemenangan atas Celtic kemarin merupakan kemenangan ke-8 beruntun Milan di semua kompetisi musim ini. Rossoneri bahkan memuncaki klasemen sementara Serie A dengan 12 poin dari 4 pertandingan, masih sempurna.
Lalu, jika ditarik mundur sampai musim lalu, Milan ternyata merangkai laju impresif tanpa kekalahan dalam 21 pertandingan beruntun.
Skuad Milan pun tampak mulai matang di bawah bimbingan Pioli. Ada kombinasi apik antara pemain senior dengan junior.
Rekor lainnya
Selain rekor tak terkalahkan itu, Milan pun mencatat rekor cantik lainnya. Mereka telah mencetak dua gol atau lebih dalam 10 pertandingan beruntun di semua kompetisi, catatan yang terakhir diraih pada tahun 1964 lalu.
Memang masih tahap awal, tapi Milan mulai menunjukkan tanda-tanda positif. Paling tidak Pioli telah mengembalikan proyek perkembangan tim ke jalur yang tepat.
Nama-nama lama seperti Samu Castillejo, Zlatan Ibrahimovic, Hakan Calhanoglu, Franck Kessie, dan Romagnoli tampak lebih percaya diri. Lalu ada kejutan pemain-pemain baru seperti Brahim Diaz, Sandro Tonali dan Jens-Petter Hauge.
Rahasia Milan?
Kebangkitan Milan ini pun membuat Pioli dipuji-puji, padahal musim lalu sempat ada kabar bahwa dia bakal digantikan oleh Ralf Rangnick.
Kini, Milan-nya Pioli tampak memuaskan dan siap bersaing meraih trofi. Lalu soal laju tak terkalahkan itu, baginya tidak ada rahasia besar yang perlu disembunyikan.
“Rahasianya? Kami semua bekerja dalam satu tujuan — klub, staf teknis, para pemain, kami semua merasa terlibat,” ujar Pioli.
“Rahasianya ada pada kerja keras, pengorbanan, dan hasrat untuk berkembang,” tutupnya.