Ketika Liga Italia Kembali Jadi Daya Tarik Pesepakbola Top Dunia

Bolafansclub.com – era 1990-an hingga awal 2000, sederet pesepakbola top dunia bercokol di klub-klub Liga Italia. Saat itu, klub-klub Liga Italia tidak kesulitan untuk mendatangkan pemain-pemain top seperti Ronaldo Luis Nazario, Pavel Nedved, Zinedine Zidane, Zlatan Ibrahimovic, Andriy Shevchenko dan banyak lagi.

Akan tetapi, setelah kasus calciopoli melanda sepakbola Italia pada 2006, pemain-pemain top dunia enggan melanjutkan karier di sana. Bahkan di masa-masa kelam tersebut, klub sekelas Juventus hanya diperkuat pemain kelas dua seperti Amauri Carvalho, Vincenzo Laquinta, Valeri Bojinov dan lain-lain.

Akan tetapi, seiring perubahan di tubuh manajemen Juventus pada 2010 dengan masuknya nama Andrea Agnelli di kursi kepresidenan, prestasi Bianconeri –julukan Juventus– terdongkrak. Ujung-ujungnya, pemasukan Juventus meningkat dan bisa mendapatkan pemain-pemain top.

(Agnelli penyelamat Juventus)

Pada musim panas 2018, manajemen Juventus mengentak persepakbolaan dunia dengan mendatangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid. Bisa dibilang Ronaldo menjadi magnet bagi pemain lain untuk melanjutkan karier di Liga Italia.

Setahun berselang, Juventus berhasil mendatangkan salah satu bek terbaik di dunia, Matthijs De Ligt, yang digaet seharga 75 juta euro. Sebelumnya, Juventus juga menggaet pemain bintang dari negara lain seperti Aaron Ramsey dan Adrien Rabiot.

(De Ligt resmi jadi pemain Juventus)

Selain De Ligt, Liga Italia juga kedatangan pemain top lainnya di lini belakang, yakni Diego Godin yang memutuskan gabung dengan Inter Milan. Dalam waktu dekat, James Rodriguez juga akan bergabung bersama Napoli, disusul Romelu Lukaku (Inter Milan), Luka Modric dan Neymar Jr yang membuka peluang mendarat di Italia.

Jika pemain-pemain top kembali berkarier di Italia, ujung-ujungnya performa tim-tim di sana pun meningkat. Andai kondisi tersebut terjadi, jangan heran jika Anda melihat Liga Italia kembali muncul sebagai kompetisi terelite di Eropa, layaknya di era 1990-an.