5 Pembalap MotoGP Yang Tidak Harmonis Dengan Valentino Rossi

Bolafansclub.com – SEJUMLAH pembalap MotoGP dibenci Valentino Rossi. Tingkah laku pembalap di lintasan membuat The Doctor –julukan Valentino Rossi– naik pitam.

Bahkan perseteruan tak hanya terjadi di lintasan, namun juga berlangsung kelar balapan. Lantas, siapa saja pembalap MotoGP yang dibenci Valentino Rossi?

5. Casey Stoner

Casey Stoner muncul sebagai pesaing Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara MotoGP 2007-2010. Dalam periode tersebut, Casey Stoner tampil menggila bersama Ducati, sedangkan The Doctor membela tim pabrikan Yamaha.

Karena berebut gelar juara, Valentino Rossi dan Casey Stoner kerap terlibat insiden di lintasan. Salah satunya terjadi di MotoGP Amerika Serikat 2008 yang berlangsung di Laguna Secca. Kala itu, Valentino Rossi melewati Casey Stoner secara kasar di tikungan Corkscrew sekaligus melewati area gravel (sebaran pasir di pinggir sirkuit).

Namun, pengawas balapan tak mengganggap aksi Valentino Rossi sebagai pelanggaran. Padahal, Ducati sudah melakukan protes kala itu.

“Saya merasa itu kemenangan krusial dalam perebutan gelar MotoGP 2008. Saya masih ingat balapan ini. Di Laguna Seca, Casey selalu sangat cepat,” kata Valentino Rossi mengutip dari Motorcycle Sports.

4. Sete Gibernau

Sete Gibernau merupakan pesaing Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara MotoGP 2003 dan 2004. Tak heran dalam dua musim itu, keduanya kerap terlibat konflik. Tak hanya di dua musim itu, pada MotoGP 2005 Valentino Rossi dan Sete Gibernau juga terlibat insiden.

Saat itu di tikungan lap terakhir MotoGP Jerez 2005, Valentino Rossi dan Sete Gibernau terlibat insiden setelah keduanya bersenggolan. Gibernau terpental ke gravel dan Valentino Rossi keluar sebagai pemenang.

Saat naik podium, Valentino Rossi dicemooh suporter. Hal itu tidak mengherankan, mengingat Gibernau berasal dari Spanyol, venue balapan saat itu.

3. Jorge Lorenzo

Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi dua periode (2008-2010 dan 2013-2016) membela tim yang sama, yakni Tim Pabrikan Yamaha. Uniknya, bukan saling dukung, mereka justru sering terlibat adu mulut. Hal itu karena baik Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sama-sama memburu gelar juara.

“Awalnya tidak mudah. Pada 2009, saya tidak suka Yamaha mengontrak anak muda yang tampil kompetitif sebagai rekan setim saya. Namun, segalanya sudah berubah. Kami sudah lebih dewasa,” kata Valentino Rossi, mengutip dari Cycle World.

“Kami tahu peran masing-masing. Kami bekerja sama untuk pengembangan motor. Kemudian, tentu saja kami tampil jauh lebih kompetitif dan selalu ingin meraih kemenangan,” lanjut juara tujuh kali MotoGP itu.

Pertempuran Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo paling sengit terjadi di MotoGP 2015. Saat itu, keduanya bersaing memperebutan gelar juara hingga race terakhir.

2. Marc Marquez

Marc Marquez awalnya mengidolakan Valentino Rossi. Namun, memasuki MotoGP 2015, Marc Marquez dan Valentino Rossi kerap terlibat insiden. Pertama, terjadi di MotoGP Argentina 2015 ketika Marc Marquez terjatuh usai ban depan motornya menabrak ban belakang kuda besi The Doctor.

Kemudian, Valentino Rossi dan Marc Marquez bersenggolan di chicane (tikungan berbentuk S) lap terakhir MotoGP Belanda 2015. Saat itu, keduanya sama-sama terpental ke gravel, namun Valentino Rossi yang memenangkan balapan.

Puncak insiden keduanya tercipta di MotoGP Malaysia 2015. Saat itu, Valentino Rossi ketahuan menendang Marc Marquez hingga terjatuh. Sejak saat itu, hubungan Valentino Rossi dan Marc Marquez tak pernah membaik.

Max Biaggi

1. Max Biaggi

Meski berasal dari negara yang sama (Italia), Max Biaggi dan Valentino Rossi kerap terlibat adu mulut. Tentu, persaingan di atas lintasan jadi masalahnya.

Di kelas 500 cc yang dilangsungkan di Sirkuit Suzuka, Jepang, pada 2001, Max Biaggi kedapatan menyikut Valentino Rossi hingga The Doctor keluar lintasan. Kemudian, Valentino Rossi mengejar Max Biaggi dan mengacungkan jari tengah ke arah sang senior.

Kemudian di seri keenam yang berlangsung di Sirkuit Catalunya, Valentino Rossi dan Max Biaggi terlibat baku hantam! Sebelum naik podium, keduanya adu mulut yang berujung baku hantam.

“Sebelum menuju podium, saya melihat Biaggi menyuruh saya bergerak cepat naik ke atas (podium). Saat itu, matanya merah dan sangat terlihat kalau dia emosi,” kata Valentino Rossi di autobiografi-nya yang berjudul ‘What If I Never Tried It’.

“Setelah itu kami adu mulut saling menyalahkan. Biaggi mulai menampar dan saya memukul balik. Saling tampar dan baku hantam terjadi di belakang podium, sampai akhirnya panitia memisahkan kami,” lanjut Valentino Rossi.